Kompleksitas Standar Akuntansi Baru: Meningkatkan Kualitas Informasi Keuangan atau Menghambat


Kompleksitas Standar Akuntansi Baru: Meningkatkan Kualitas Informasi Keuangan atau Menghambat Pemahaman Pengguna Laporan Keuangan?

Gurutegal.com - Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah aturan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Di Indonesia, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bertanggung jawab dalam membuat dan menetapkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Pada tahun 2020, BPKP mengeluarkan standar akuntansi keuangan baru, yakni SAK 71 tentang Instrumen Keuangan.


Namun, kompleksitas SAK 71 ini mendapatkan kritik dari berbagai kalangan. Ada yang mengatakan bahwa SAK 71 memperbaiki kualitas informasi keuangan, namun ada juga yang menyebutkan bahwa SAK 71 justru membingungkan pengguna laporan keuangan. Artikel ini akan membahas tentang kompleksitas SAK 71 dan dampaknya terhadap kualitas informasi keuangan dan pemahaman pengguna laporan keuangan.


Apa itu SAK 71?

SAK 71 adalah standar akuntansi keuangan yang mengatur tentang pengakuan, pengukuran, dan pelaporan instrumen keuangan. Instrumen keuangan adalah kontrak yang menciptakan aset keuangan pada satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lainnya. Contoh dari instrumen keuangan adalah saham, obligasi, derivatif, dan lain sebagainya.


Mengapa dikeluarkan SAK 71?

Dalam perkembangan ekonomi global, instrumen keuangan semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, SAK 71 dikeluarkan untuk menyederhanakan dan memperjelas pengakuan, pengukuran, dan pelaporan instrumen keuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas informasi keuangan bagi pengguna laporan keuangan.


Kompleksitas SAK 71

Namun, kompleksitas SAK 71 menuai kritik dari berbagai kalangan. SAK 71 menggunakan pendekatan nilai wajar (fair value) dalam pengakuan, pengukuran, dan pelaporan instrumen keuangan. Pendekatan nilai wajar merupakan suatu metode yang memperhitungkan nilai pasar instrumen keuangan pada saat tertentu.


Kompleksitas SAK 71 terletak pada penggunaan pendekatan nilai wajar yang membutuhkan informasi pasar yang up to date dan akurat. Hal ini dapat menyulitkan perusahaan dalam menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan instrumen keuangan. Selain itu, SAK 71 juga memiliki ketentuan yang rumit terkait dengan klasifikasi instrumen keuangan.


Dampak kompleksitas SAK 71 terhadap kualitas informasi keuangan

Meskipun kompleksitas SAK 71 dapat membingungkan perusahaan dalam menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan instrumen keuangan, SAK 71 dapat meningkatkan kualitas informasi keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Dengan penggunaan pendekatan nilai wajar, perusahaan harus menyajikan informasi yang lebih akurat dan transparan mengenai instrumen keuangan yang dimiliki. Hal ini dapat membantu pengguna laporan keuangan, seperti investor atau kreditor, dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan perusahaan.


Namun, perusahaan juga harus memiliki sumber daya manusia yang memahami kompleksitas SAK 71 untuk dapat menyajikan informasi keuangan yang akurat. Perusahaan harus melatih staf keuangan mereka dalam hal penggunaan pendekatan nilai wajar dan klasifikasi instrumen keuangan yang tepat.

Baca Juga : Akuntansi Investasi Pada Entitas Asosiasi Perusahaan

Dampak kompleksitas SAK 71 terhadap pemahaman pengguna laporan keuangan

Kritik terhadap kompleksitas SAK 71 adalah bahwa pengguna laporan keuangan, seperti investor atau kreditor, akan kesulitan dalam memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Pendekatan nilai wajar dapat membuat informasi keuangan menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami bagi pengguna laporan keuangan yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang kuat.


Namun, perusahaan dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami informasi keuangan yang disajikan dengan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan mengenai penggunaan pendekatan nilai wajar. Perusahaan juga dapat menyediakan informasi yang lebih terinci mengenai instrumen keuangan yang dimilikinya.


Solusi untuk kompleksitas SAK 71

Solusi untuk kompleksitas SAK 71 adalah dengan meningkatkan edukasi dan pelatihan bagi staf keuangan perusahaan dalam hal penggunaan pendekatan nilai wajar dan klasifikasi instrumen keuangan. Selain itu, perusahaan juga dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas dan terinci dalam laporan keuangannya mengenai instrumen keuangan yang dimilikinya.


BPKP juga dapat membantu dalam mengurangi kompleksitas SAK 71 dengan melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap standar akuntansi keuangan yang ada. BPKP dapat mengadakan diskusi dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait, seperti perusahaan, akademisi, dan regulator, untuk memperbaiki SAK 71.


Pemanfaatan solusi teknologi menjadi faktor kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan standar akuntansi baru. Meskipun perusahaan kecil mungkin masih dapat mengelola akuntansi mereka dengan menggunakan spreadsheet sederhana, namun hal tersebut tidaklah cukup untuk perusahaan besar dengan pelanggan dan produk yang beragam. Sebagai contoh, PSAK 71 mengharuskan indikator ekonomi untuk disistematisasikan agar dapat memberikan output elastisitas ketika terjadi pergeseran indikator. Selain itu, indikator tersebut juga harus ditanamkan dalam Enterprise Resource Planning (ERP) perusahaan agar efektif.


Pada PSAK 72, peran teknologi menjadi sangat penting bagi perusahaan yang memiliki produk yang sangat beragam. Terutama dalam skema pemasaran yang sangat kompleks, teknologi dapat membantu mengalokasikan harga untuk masing-masing kewajiban pelaksanaan. Pada PSAK 73, teknologi menjadi pengungkit bagi perusahaan dalam mengelola akuntansi mereka. Mulai dari tabulasi data, penghitungan, hingga pengakuan dan penghentian pengakuan transaksi sewa, teknologi membantu pengguna dalam setiap tahapan yang terjadi. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus merencanakan investasi pada perangkat teknologi dan layanan profesionalnya dengan baik.


Dalam rangka mendukung efektivitas penerapan standar akuntansi baru melalui pemanfaatan solusi teknologi, perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur teknologi yang memadai. Hal ini meliputi perangkat keras dan lunak yang sesuai serta sumber daya manusia yang mampu mengelolanya dengan baik. Dalam mengimplementasikan teknologi, perusahaan juga harus memperhatikan faktor keamanan dan privasi, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi perusahaan dan pelanggannya.


Terakhir, dukungan manajemen dalam mengimplementasikan solusi teknologi sangatlah penting. Mereka harus memastikan bahwa investasi pada teknologi dan layanan profesionalnya sudah diantisipasi dengan baik. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.


Kesimpulan

Kompleksitas SAK 71 menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Meskipun SAK 71 dapat meningkatkan kualitas informasi keuangan bagi pengguna laporan keuangan, kompleksitas SAK 71 dapat membingungkan perusahaan dalam menyajikan informasi keuangan dan membuat pengguna laporan keuangan kesulitan dalam memahami informasi yang disajikan.


Solusi untuk kompleksitas SAK 71 adalah dengan meningkatkan edukasi dan pelatihan bagi staf keuangan perusahaan dalam hal penggunaan pendekatan nilai wajar dan klasifikasi instrumen keuangan. Perusahaan juga dapat memberikan penjelasan yang jelas dan terinci dalam laporan keuangannya mengenai instrumen keuangan yang dimilikinya. BPKP juga dapat membantu dalam mengurangi kompleksitas SAK 71 dengan melakukan evaluasi dan penyempurnaan. (Guru Tegal)

DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://www.gurutegal.com/. Terima kasih.
Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

More posts